Islam bukan ikut jari telunjuk kalian tetapi dari petunjuk
hidayah Allah.
Sewajarnya, Tidak payahlah kita mendabik dada jika
hanya tahu sebutir pasir kelihatan seperti permata lalu dengan angkuh dan
sombong berusaha bermain gelombang yang menggunung takut hanyut dibawa arus gelombang
sepi tiada siapa yang menolong kerana terpedaya dengan hasutan syaitan yang
membangkitkan perasaan bangga sehingga dalam kesesatan.
Pesan guru TAREKAT TASAWUF yang kalian hina dengan
menganggap mereka sesat, syirik, kafir disebabkan tidak mengikut islam
berpandukan nafsu dari jari telunjuk kalian itu. Pesanya "JIKA DIHATI
TERDETIK PERASAAN BANGGA KITALAH PALING SEMPURNA DAN MULIA, ITU MENANDAKAN
KITALAH PALING HINA DISISI ALLAH. KERANA SYAITAN MEMBANGKITKAN PERASAAN BANGGA
DIRI UJUB ANGKUH DAN SOMBONG DALAM HATI KITA."
Rasulullah Sallallahu ‘Alaihi Wassalam bersabda:
“Sesungguhnya Allah mengasihi hambanya yang bersifat
taqwa, kaya jiwa serta tidak menonjolkan diri (merendah diri walaupun
berpangkat tinggi)”.
(Hadis Riwayat Muslim)
Sedarlah. Siapalah kita tanpa pertolongan dan petunjuk
dari Allah. Mereka yang kalian hina itu jawapanya sudah tersedia ada pada ilmu
7 Maqam Nafsu yang kalian kongsikan itu, Tidak sepatutnya saya menjawab segala
pertanyaan sedangkan kalian sendiri tahu seperti doktor pakar yang mahir dalam
bidangnya. Perlukah kita mempertikaikan kemahiran mereka. Begitulah harapan
saya. Dan saya juga acap kali mengingatkan. Ambilah stiker 7 Maqam Nafsu
berjumpalah guru2 tarekat tasawuf atau jika ragu2 pada mereka pergilah berjumpa
dengan Majlis Agama Islam Negeri Sembilan. Bertanyalah pada mereka APA BENARKAH
DAKWAAN SAYA TERDAPAT ULAMA KESYURGA ALLAH TANPA HISAB? Bukankah cara itu lebih
baik dari sengaja mendekati diri dengan kekufuran kerana sengaja menolak Dalil
dan Nas sang pernah saya kongsikan sebelum ini?
Golongan umat dan ulama2 yang keSyurga Allah tanpa
hisab ini adalah mereka yang Allah REDHAI. Iaitu NAFSU mereka cenderung
mengharap keredhaan Allah semata.
Selain dari itu.
Hati mereka sentiasa pada Allah dan lebih takutkan
Allah tidak gentar dengan fitnah dan ancaman kalian semua yang PERASAN konon
kalianlah paling mulia disin-Nya.
Firman Allah dalam hadis Qudsi bererti:
"Manusia itu adalah rahsia ku dan aku
rahsianya".
Dalam Firman Allah pada hadis Qudsi yang lain pula
bermaksud:
"Barang siapa mengenal dirinya maka kenallah
Tuhannya".
1-
Antara golongan yang dijamin
keSyurga Allah tanpa hisab selain Mujahid Fisabilillah itu adalah golongan yang
Maqam Nafsu KAMILAH yang membawa maksud Maqam Nafsu suci dan sempurna. Mereka
dalam maqam nafsu ini adalah para Nabi dan Rasul. Yang terpelihara dari
perbuatan tercela dan Allah selalu mengawasi dan membimbingnya. Untuk meraih
nafsu dari peringkat yang paling bawah hingga peringkat diatasnya diperlukankan
untuk Mujahadah hingga Allah SWT yakin akan usahanya. Untuk itu marilah kita
tak terkecuali saya sendiri berlumba-lumba untuk meningkatkan peringkat nafsu
kita hingga ke tingkat yang lebih tinggi agar kita semua ditempatkan oleh Allah
SWT di taman surganya yang tak dapat dilukis oleh panca indera kita kerana
keindahannya.
2- Maqam NAFSU MADRHIYAH:
Tingakatan ini lebih tinggi dari tingkatan nafsu
radhiah. Yang istimewa pada tingkatan ini adalah Bukan hanya orang pada
tingkatan nafsu ini yang sangat mencintai Allah SWT, tapi Allah SWT juga sangat
mencintainya. Dia buat Allah SWT cinta padanya dengan melaksanakan apa yang di
sunatkan dan tidak melaksanakan sebuah dosa walaupun sekecil jarum di lautan.
Sesuai dengan Hadist Qudsi : "Senantiasa hamba-Ku mendekatkan diri kepadaku
dengan mengerjakan ibadah-ibadah sunnah sehingga Aku cinta padanya. Maka
apabila Aku telah mencintainya, jadilah Aku pendengarannya yang dengannya ia
mendengar, penglihatannya yang dengannya ia melihat, perkataannya yang
dengannya ia berkata, jadilah Aku tangannya yang dengannya ia berbuat, jadilah
Aku kakinya yang dengannya ia melangkah, dan akalnya yang dengannya ia
berpikir".
3- Maqam NAFSU RADHIAH:
Sifat dari nafsu ini adalah dia selalu menganggap yang
makruh itu haram, dan yang sunat ia anggap itu kewajiban. Jika ia tidak
melaksanakan apa yang disunatkan, ia merasa berdosa. Baginya takdir baik atau
buruk adalah sama saja. mereka tidak peduli dengan urusan yang berbau dunia.
Karena hati mereka hanya pada Allah dan redha atas segala ketentuan yang Allah
berikan kepadanya.
4- Maqam NAFSU MUTHMAINNAH:
Orang yang berada dalam tingkatan ini sudah dijamin
masuk surga. Sesuai dengan yang terkandung dalam surat Al- Fajr ayat 27-30 :
"Hai jiwa yang tenang, kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang redha
dan diredhai, maka masuklah ke dalam golongan hamba-hamba-Ku, dan masuklah ke
dalam Syurga-Ku". Orang yang berada dalam tingkatan ini sentiasa dijauhkan
dari rasa cemas dan gelisah atas segala ketetapan Allah SWT dan selalu merasa
sejuk hatinya, tenteram jiwanya, jika dia bisa melakukan suatu amal kebajikan.
Hatinya senantiasa rindu pada Allah SWT.
Jika kita angkuh sombong lambung-lambung sampai berani
menghina menghukum Para Ulama Pewaris Nabi itu menandakan kita dalam kelompok
NAFSU AMMARAH. Setaraf dengan golongan yang terjun keneraka iaitu orang-orang
Kafir, Syirik dan Kufur. Na’uzubillah.
Oleh itu sahabat. Waspadalah dengan bisikan syaitan
yang sentiasa mengajak kita ikut sama mereka jadi bahan bakar disana. Terlalu
banyak peringatan Allah dalam Quran bagaimana peranan syaitan yang memperdaya
kita sehingga ujub bangga diri angkuh sombong lambung-lambung.
“Dan sesiapa yang tidak mengindahkan pengajaran
(Al-Quran yang diturunkan oleh Allah) Yang maha Pemurah, Kami akan adakan
baginya Syaitan (yang menghasut dan menyesatkannya), lalu menjadilah Syaitan
itu temannya yang tidak renggang daripadanya.' Dan sesungguhnya Syaitan-syaitan
itu tetap menghalangi mereka dari jalan yang benar, sedang mereka menyangka
bahawa mereka orang-orang yang mendapat hidayah petunjuk.' Sehingga apabila ia
(yang terjerumus dalam kesesatan itu) datang kepada Kami (pada hari kiamat),
berkatalah ia (kepada Syaitannya): “Alangkah baiknya (kalau di dunia dahulu ada
sekatan yang memisahkan) antaraku denganmu sejauh timur dengan barat! Kerana (engkau)
adalah sejahat-jahat teman”.
(Az Zukhruf : ayat 36-38)
Bersamalah kita MUHASABAH DIRI. Siapalah kita tanpa petunjuk
dan pertolongan dari Allah. Tak payahlah kita timang-timang diri tinggi-tinggi
konon kitalah paling mulia disisi-Nya. Kerana orang yang berilmu dan orang yang
beriman itu merasa malu masuk bakul timang-timang diri tinggi-tinggi.
Rasulullah saw bersabda;
"Janganlah menganggap diri kalian suci. Hanya Allah lah
yang mengetahui siapa yang baik diantara kalian."
(Shahih Muslim No. 1407)
Tiada ulasan:
Catat Ulasan
salam ziarah
terlanjur bicara,
ampun maaf dipinta,
salam persahabatan dan persaudaraan utk semua.
luahan hati tak pernah kenal isi hati insan lain,
bicara kita tak semestinya diterima baik oleh semua,
terguris hati kita tak pernah lupa.
mengguris hati kita tidak tahu bila dan siapa.
Dosa dan kesilapan yg kita lakukan pada allah,
keampunan dan taubat pengubatnya.
dosa sesama insan yg kita aniaya,
tidak akan terampun selagi insan itu tidak menerima kemaafan dan mengampunkan.
oleh itu.
saya memohon jutaan ampun dan maaf bila terlanjur bicara menghiris rasa.
salam ukhwah utk semua.